Minggu, 23 November 2014

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Balikpapan (STITBA)



STUDI KELAYAKAN
PERPANJANGAN IJIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH BALIKPAPAN

A.    PENDAHULUAN
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Balikpapan yang di singkat STITBA berdiri pada tanggal 11 Juni 2003 yang diresmikan Gubernur Kal-Tim. Berada di Pondok Pesantren Syaichona Cholil Kal-Tim yang berpusat di kota Balikpapan.
Adapun dasar diri pendirian STITBA adalah :
1.    Untuk memenuhi kebutuhan dan kualifikasi guru dilingkungan Pondok Pesantren (Pon-Pes) Syaichona Cholil Kal-Tim yang berasal dari Pon-Pes di Pulau Jawa dan Madura yang belum memenuhi kualifikasi S1.
2.    Sebagai Laboratorium lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan Pon-Pes Syaichona Cholil Kal-Tim
3.    Ikut berperan meningkatkan Sumber Daya Tenaga Pengajar terutama di bidang keagamaan umumnya di Kaalimantan Timur dan khususnya di Baalikpapan
4.    Belum adanya Perguruan Tinggi Islam Khusus Tarbiyah di Kota Balikpapan, sehingga warga kota Balikpapan dan Kabupaten Panajam Paser Utara untuk Lulusan Madrasah Aliyah, SMA dan SMK yang ingin menjadi guru agama, untuk menempuh jenjang pendidikan Islam terutama Tarbiyah harus kuliah di Samarinda atau di luar Kalimantan Timur.
5.    Masukan dan saran dari Tokoh-Tokoh Masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam pertemuan dan Audensi yang dilakukan oleh pengurus Yayasan Pondok Pesantren Syaichona Cholil Kal-Tim.
Atas dasar tersebut di atas, maka Pengurus Yayasan memutuskan untuk mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Balikpapan di Lingkungan Pondok Pesantren Syaichona Cholil Kal-Tim.

1.      KUALIFIKASI YANG DIBUTUHKAN
Kualifikasi yang dibutuhkan adalah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), hal ini di pilih sesuai dengan hasil evaluasi Pengurus Yayasan dan Pimpinan Pondok Pesantren Syaichona Cholil Se-Kalimantan Timur. Dengan maksud agar semua guru minimal memeiliki kemampuan dalam proses belajar mengajar,  sesuai dengan kualifikasi masing-masing guru berlatar belakang lulusan Pon-Pes yang mengabdi di Pon-Pes Syaichona Cholil. Berkenaan dengan Program Studi lainnya, akan di sesuaikan dengan perkembangan serta tuntutan dari kebutuhan Pesantren dan kebutuhan akan guru sesuai dengan perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Balikpapan pada khususnya dan Kalimantan Timur pada umumnya. Tentunya hal ini di sesuaikan juga dengan aturan yang dipersyaratkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia. Untuk pengembangan selanjutnya adalah           Tadris Bahasa Inggris dan Teknologi Informatika, akan tetapi untuk menuju ke sana sesuai dengan kesepakatan pengurus yayasan dan Pimpinan Pondok Pesantren Se-Kalimantan Timur serta Peraturan Pemerintah melalui Dirjen Pendidikan Agama Islam Departemen Agama yang berkenaan aturan umum dan khusus, yang dipersyaratkan, untuk sementara focus pada Program Studi Pendidikan Agama Islam.

2.      GAMBARAN JUMLAH KEBUTUHAN :
Kebutuhan akan tenaga guru Pendidikan Agama Islam (PAI) terbagi menjadi 3 (tiga) Kelompok, yaitu :
a.       Lingkungan Pondok Pesantren Syaichona Cholil Kalimantan Timur dengan gambaran jumlah lembaga pendidikan yang di kelola terdiri dari :
NO
KAB/KOTA
JENJANG PENDIDIKAN
JUMLAH
1
BALIKPAPAN
DINIYAH
TK
MI
SMP
SMA
SMK
6 Lembaga
2
SAMARNDA
DINIYAH

MI
SMP
SMA

4 Lembaga
3
BONTANG
DINIYAH


SMP
SMA

3 Lembaga
4
KUTAI TIMUR
DINIYAH


SMP

SMK
3 Lembaga
5

KUTAI KARTANEGAR
DINIYAH


MI





2 Lembaga

6
KUTAI BARAT
DINIYAH





1 Lembaga
7
PPU
DINIYAH





1 Lembaga
8
PASER
DINIYAH





1 Lembaga

JUMLAH
8

1
3
4
3
2
21 Lembaga
SUMBER : YAYASAN PON-PES SYAICHONA CHOLIL KAL-TIM

Berdasarkan program dan Misi yayasan, semua Pon-Pes yang berada di lingkungan Pon-Pes Syaichona Cholil akan ditambah jenjang pendidikannya sesuai dengan kebutuhan masing-masing kabupaten kota di Kalimantan Timur, bahkan setelah semua cabang di Kalimantan Timur Terbentuk, akan melakukan pengembangan ke daerah yang potensial dalam Pendidikan, da’wah dan Ekonomi yaitu Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Dari gambaran tersebut diatas, tenaga kependidikan yang ada dilingkungan pondok pesantren Syaichona Cholil Kal-Tim 60% dari 347 guru belum memenuhi kualifikasi S1 dan 37% adalah guru Tetap.
b.      Gambaran lembaga pendidikan di Kota Balikpapan dari jenjang TK/RA sampai MI/SD,  MTs/SMP, MA/SMA/SMK negri (yang di kelola pemerintah) :
NO
JENJANG PENDIDIKAN
JUMLAH
1
TK/RA NEGERI
1 LEMBAGA
2
MI/SD NEGERI
139 LEMBAGA
3
MTS/SMP NEGERI
23 LEMBAGA
4
MA/SMA/SMK NEGERI
18 LEMBAGA

JUMLAH
181 LEMBAGA

SUMBER : DIKNAS KOTA BALIKPAPAN 2008
Sedangkan lembaga pendidikan yang di kelola oleh masyarakat (yayasan) termasuk didalamnya lembaga pendidikan Pon-Pes Syaichona Cholil adalah :
NO
JENJANG PENDIDIKAN
JUMLAH
1
TK/RA NEGERI
113 LEMBAGA
2
MI/SD NEGERI
51 LEMBAGA
3
MTS/SMP NEGERI
41 LEMBAGA
4
MA/SMA/SMK NEGERI
39 LEMBAGA

JUMLAH
244 LEMBAGA

SUMBER : Persatuan Guru Swasta Balikpapan 2008
Data tersebut di atas sudah termasuk sekolah Kristen Katholik/Advent dan Protestan 14 terdiri dari 6 TK, 3 SD, 3 SMP, dan 2 SMA sehingga Perkembangan sekolah swasta setiap tahun selalu ada.
Dari data di atas, lembaga pendidikan formal baik swasta maupun negeri berjumlah 425 (Empat Ratus Dua Puluh Lima) lembaga. Selain pendidikan umum dan agama yang di kelola oleh masyarakat kota Balikpapan juga memiliki lembaga 10 Pondok Pesantren (yang melaksanakan pendidikan Diniyah)
c.       Lembaga penunjang yang potensi dapat menjadi input STITBA atau bias dikatakan sebagai lembaga non formal yang memerlukan sarjana Tarbiyah, adapun Gambaran Lembaga-Lembaga Islam tersebut, yang potensi mengambil Program Studi PAI atau kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, atas kebijakan pemerintah daerah dengan Visi Balikpapan Madinatul Iman ke depan yang telah dimulai sejak tahun 2007 sd 2012, maka pengurus dan pengelola lembaga-lembaga islam diharapkan memiliki pendidikan minimal S1 bidang keagamaan.
Adapun jumlah lembaga tersebut sebagai berikut :
NO
DATA
JUMLAH
1
PENDUDUK BALIKPAPAN
563.636 ORANG
2
PENDUDUK BERAGAMA ISLAM
499.743 0RANG
3
MASJID
213 MASJID
4
LANGGAR
245 LANGGAR
5
MUSHOLA
85 MUSHOLA
6
TAMAN PENGAJIAN AL-QUR’AN (TPA)
264 TPA
SUMBER DATA : DEPAG. KOTA BALIKPAPAN 2007
Tentu tahun 2009 data tersebut mengalami penambahan terutama TPA. Hal ini sesuai dengan perkembangan jumlah penduduk dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan agama bagi anak-anak mereka sejak usia dini, terutama bagi keluarga yang sibuk, belum mampu membina anak-anak mereka.

Dari data tersebut di atas, maka prospek untuk melaksanakan pendidikan tinggi khusus Tarbiyah masih luas, hal ini di tambah dengan masih banyak guru-guru swasta yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan, menurut ketua Persatuan Guru Swasta Balikpapan Bapak Ir. Subiyanto, M.Pd ada sekitar 76% guru PAI yang mengajar di sekolah swasta berasal dari Ushuluddin, Syariah dan da’wah (artinya apabila mereka menginginkan sertifikasi maka langkah pertama adalah para guru tersebut harus mengikuti program kualifikasi guru, apakah melalui program akta IV ataukah kuliah kembali dengan transfer ke Tarbiyah).

3.      SUMBER MASUKAN PROGRAM
Sumber masukan program berpijak pada Gambaran jumlah kebutuhan di atas, hal ini melihat potensi yang ada untuk melaksanakan Program Studi Pendidikan Agama Islam, Hal ini diperkuat dengan :
a.       Kebutuhan Internal Pondok Pesantren Syaichona Cholil Kal-Tim yang telah memiliki cabang di kota Balikpapan, kota Samarinda, Kota Bontang, kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kabupaten Kuatai Barat, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Paser.
b.      Jumlah Lembaga Pendidikan Formal Kota Balikpapan sebanyak 425 Lembaga Sekolah, sekitar 179 atau 42% lembaga sekolah berada di Balikpapan Selatan, tempat di mana STITBA berdiri.

1 komentar: