STUDI KELAYAKAN
PERPANJANGAN IJIN PENYELENGGARAAN
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
BALIKPAPAN
A.
PENDAHULUAN
Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Balikpapan yang di singkat STITBA berdiri pada tanggal 11
Juni 2003 yang diresmikan Gubernur Kal-Tim. Berada di Pondok Pesantren
Syaichona Cholil Kal-Tim yang berpusat di kota Balikpapan.
Adapun dasar
diri pendirian STITBA adalah :
1.
Untuk memenuhi
kebutuhan dan kualifikasi guru dilingkungan Pondok Pesantren (Pon-Pes)
Syaichona Cholil Kal-Tim yang berasal dari Pon-Pes di Pulau Jawa dan Madura yang
belum memenuhi kualifikasi S1.
2.
Sebagai Laboratorium
lembaga-lembaga pendidikan di lingkungan Pon-Pes Syaichona Cholil Kal-Tim
3.
Ikut berperan
meningkatkan Sumber Daya Tenaga Pengajar terutama di bidang keagamaan umumnya
di Kaalimantan Timur dan khususnya di Baalikpapan
4.
Belum adanya
Perguruan Tinggi Islam Khusus Tarbiyah di Kota Balikpapan, sehingga warga kota
Balikpapan dan Kabupaten Panajam Paser Utara untuk Lulusan Madrasah Aliyah, SMA
dan SMK yang ingin menjadi guru agama, untuk menempuh jenjang pendidikan Islam
terutama Tarbiyah harus kuliah di Samarinda atau di luar Kalimantan Timur.
5.
Masukan dan
saran dari Tokoh-Tokoh Masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam pertemuan dan
Audensi yang dilakukan oleh pengurus Yayasan Pondok Pesantren Syaichona Cholil
Kal-Tim.
Atas dasar
tersebut di atas, maka Pengurus Yayasan memutuskan untuk mendirikan Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah Balikpapan di Lingkungan Pondok Pesantren Syaichona Cholil
Kal-Tim.
1.
KUALIFIKASI YANG DIBUTUHKAN
Kualifikasi yang dibutuhkan adalah Program Studi
Pendidikan Agama Islam (PAI), hal ini di pilih sesuai dengan hasil evaluasi
Pengurus Yayasan dan Pimpinan Pondok Pesantren Syaichona Cholil Se-Kalimantan
Timur. Dengan maksud agar semua guru minimal memeiliki kemampuan dalam proses
belajar mengajar, sesuai dengan
kualifikasi masing-masing guru berlatar belakang lulusan Pon-Pes yang mengabdi
di Pon-Pes Syaichona Cholil. Berkenaan dengan Program Studi lainnya, akan di
sesuaikan dengan perkembangan serta tuntutan dari kebutuhan Pesantren dan
kebutuhan akan guru sesuai dengan perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di
Balikpapan pada khususnya dan Kalimantan Timur pada umumnya. Tentunya hal ini
di sesuaikan juga dengan aturan yang dipersyaratkan oleh Direktorat Jendral
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia. Untuk pengembangan
selanjutnya adalah Tadris
Bahasa Inggris dan Teknologi Informatika, akan tetapi untuk menuju ke sana
sesuai dengan kesepakatan pengurus yayasan dan Pimpinan Pondok Pesantren
Se-Kalimantan Timur serta Peraturan Pemerintah melalui Dirjen Pendidikan Agama
Islam Departemen Agama yang berkenaan aturan umum dan khusus, yang
dipersyaratkan, untuk sementara focus pada Program Studi Pendidikan Agama
Islam.
2.
GAMBARAN JUMLAH KEBUTUHAN :
Kebutuhan akan tenaga guru Pendidikan Agama Islam
(PAI) terbagi menjadi 3 (tiga) Kelompok, yaitu :
a.
Lingkungan
Pondok Pesantren Syaichona Cholil Kalimantan Timur dengan gambaran jumlah
lembaga pendidikan yang di kelola terdiri dari :
NO
|
KAB/KOTA
|
JENJANG
PENDIDIKAN
|
JUMLAH
|
|||||
1
|
BALIKPAPAN
|
DINIYAH
|
TK
|
MI
|
SMP
|
SMA
|
SMK
|
6 Lembaga
|
2
|
SAMARNDA
|
DINIYAH
|
MI
|
SMP
|
SMA
|
4 Lembaga
|
||
3
|
BONTANG
|
DINIYAH
|
SMP
|
SMA
|
3 Lembaga
|
|||
4
|
KUTAI
TIMUR
|
DINIYAH
|
SMP
|
SMK
|
3 Lembaga
|
|||
5
|
KUTAI
KARTANEGAR
|
DINIYAH
|
MI
|
2 Lembaga
|
||||
6
|
KUTAI
BARAT
|
DINIYAH
|
1 Lembaga
|
|||||
7
|
PPU
|
DINIYAH
|
1 Lembaga
|
|||||
8
|
PASER
|
DINIYAH
|
1 Lembaga
|
|||||
JUMLAH
|
8
|
1
|
3
|
4
|
3
|
2
|
21 Lembaga
|
SUMBER : YAYASAN
PON-PES SYAICHONA CHOLIL KAL-TIM
Berdasarkan
program dan Misi yayasan, semua Pon-Pes yang berada di lingkungan Pon-Pes
Syaichona Cholil akan ditambah jenjang pendidikannya sesuai dengan kebutuhan
masing-masing kabupaten kota di Kalimantan Timur, bahkan setelah semua cabang
di Kalimantan Timur Terbentuk, akan melakukan pengembangan ke daerah yang
potensial dalam Pendidikan, da’wah dan Ekonomi yaitu Kalimantan Barat dan
Kalimantan Tengah.
Dari gambaran
tersebut diatas, tenaga kependidikan yang ada dilingkungan pondok pesantren
Syaichona Cholil Kal-Tim 60% dari 347 guru belum memenuhi kualifikasi S1 dan
37% adalah guru Tetap.
b.
Gambaran lembaga
pendidikan di Kota Balikpapan dari jenjang TK/RA sampai MI/SD, MTs/SMP, MA/SMA/SMK negri (yang di kelola
pemerintah) :
NO
|
JENJANG PENDIDIKAN
|
JUMLAH
|
1
|
TK/RA
NEGERI
|
1
LEMBAGA
|
2
|
MI/SD
NEGERI
|
139
LEMBAGA
|
3
|
MTS/SMP
NEGERI
|
23
LEMBAGA
|
4
|
MA/SMA/SMK
NEGERI
|
18
LEMBAGA
|
JUMLAH
|
181
LEMBAGA
|
SUMBER : DIKNAS
KOTA BALIKPAPAN 2008
Sedangkan
lembaga pendidikan yang di kelola oleh masyarakat (yayasan) termasuk didalamnya
lembaga pendidikan Pon-Pes Syaichona Cholil adalah :
NO
|
JENJANG PENDIDIKAN
|
JUMLAH
|
1
|
TK/RA
NEGERI
|
113
LEMBAGA
|
2
|
MI/SD
NEGERI
|
51
LEMBAGA
|
3
|
MTS/SMP
NEGERI
|
41
LEMBAGA
|
4
|
MA/SMA/SMK
NEGERI
|
39
LEMBAGA
|
JUMLAH
|
244
LEMBAGA
|
SUMBER :
Persatuan Guru Swasta Balikpapan 2008
Data tersebut di
atas sudah termasuk sekolah Kristen Katholik/Advent dan Protestan 14 terdiri
dari 6 TK, 3 SD, 3 SMP, dan 2 SMA sehingga Perkembangan sekolah swasta setiap
tahun selalu ada.
Dari data di
atas, lembaga pendidikan formal baik swasta maupun negeri berjumlah 425 (Empat
Ratus Dua Puluh Lima) lembaga. Selain pendidikan umum dan agama yang di kelola
oleh masyarakat kota Balikpapan juga memiliki lembaga 10 Pondok Pesantren (yang
melaksanakan pendidikan Diniyah)
c.
Lembaga penunjang
yang potensi dapat menjadi input STITBA atau bias dikatakan sebagai lembaga non
formal yang memerlukan sarjana Tarbiyah, adapun Gambaran Lembaga-Lembaga Islam
tersebut, yang potensi mengambil Program Studi PAI atau kuliah di Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah, atas kebijakan pemerintah daerah dengan Visi Balikpapan
Madinatul Iman ke depan yang telah dimulai sejak tahun 2007 sd 2012, maka
pengurus dan pengelola lembaga-lembaga islam diharapkan memiliki pendidikan
minimal S1 bidang keagamaan.
Adapun jumlah
lembaga tersebut sebagai berikut :
NO
|
DATA
|
JUMLAH
|
1
|
PENDUDUK
BALIKPAPAN
|
563.636
ORANG
|
2
|
PENDUDUK
BERAGAMA ISLAM
|
499.743
0RANG
|
3
|
MASJID
|
213
MASJID
|
4
|
LANGGAR
|
245
LANGGAR
|
5
|
MUSHOLA
|
85
MUSHOLA
|
6
|
TAMAN
PENGAJIAN AL-QUR’AN (TPA)
|
264
TPA
|
SUMBER DATA :
DEPAG. KOTA BALIKPAPAN 2007
Tentu tahun 2009
data tersebut mengalami penambahan terutama TPA. Hal ini sesuai dengan
perkembangan jumlah penduduk dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan agama
bagi anak-anak mereka sejak usia dini, terutama bagi keluarga yang sibuk, belum
mampu membina anak-anak mereka.
Dari data
tersebut di atas, maka prospek untuk melaksanakan pendidikan tinggi khusus
Tarbiyah masih luas, hal ini di tambah dengan masih banyak guru-guru swasta
yang belum memenuhi kualifikasi pendidikan, menurut ketua Persatuan Guru Swasta
Balikpapan Bapak Ir. Subiyanto, M.Pd ada sekitar 76% guru PAI yang mengajar di
sekolah swasta berasal dari Ushuluddin, Syariah dan da’wah (artinya apabila
mereka menginginkan sertifikasi maka langkah pertama adalah para guru tersebut
harus mengikuti program kualifikasi guru, apakah melalui program akta IV
ataukah kuliah kembali dengan transfer ke Tarbiyah).
3.
SUMBER MASUKAN PROGRAM
Sumber masukan
program berpijak pada Gambaran jumlah kebutuhan di atas, hal ini melihat
potensi yang ada untuk melaksanakan Program Studi Pendidikan Agama Islam, Hal
ini diperkuat dengan :
a.
Kebutuhan Internal
Pondok Pesantren Syaichona Cholil Kal-Tim yang telah memiliki cabang di kota
Balikpapan, kota Samarinda, Kota Bontang, kabupaten Kutai Timur, Kabupaten
Kutai Kertanegara, Kabupaten Kuatai Barat, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)
dan Kabupaten Paser.
b.
Jumlah Lembaga
Pendidikan Formal Kota Balikpapan sebanyak 425 Lembaga Sekolah, sekitar 179
atau 42% lembaga sekolah berada di Balikpapan Selatan, tempat di mana STITBA
berdiri.
kasih foto universitas nya
BalasHapus